Supernova adalah ledakan yang sangat kuat dari bintang yang dapat mengeluarkan jumlah energi yang setara dengan seluruh energi yang dihasilkan oleh bintang-bintang di galaksi selama beberapa juta tahun. Supernova dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu supernova jenis I dan supernova jenis II.
Supernova jenis I tidak memiliki spektrum hydrogen dan ditemukan di binari sistem yang terdiri dari bintang berukuran kecil yang disebut bintang putih dan bintang berukuran besar yang disebut bintang biru. Supernova jenis I dapat diakibatkan oleh proses accretion mass dari bintang putih ke bintang biru hingga bintang biru melebihi batas Chandrasekhar dan mengalami ledakan.
Sedangkan supernova jenis II ditemukan pada bintang yang berukuran besar dan memiliki spektrum hydrogen. Supernova jenis II dapat diakibatkan oleh proses pembakaran internal yang menyebabkan bintang kehabisan bahan bakar dan mengalami ledakan.
Sejarah penemuan supernova dapat ditelusuri kembali ke abad ke-2, di mana para astronom China, India, dan Mesir melaporkan ledakan bintang yang sangat kuat. Pada abad ke-16, para astronom Eropa mulai melakukan observasi supernova dan melaporkan ledakan bintang yang terjadi di galaksi Bima Sakti. Pada abad ke-20, penemuan supernova menjadi lebih sering dan para ilmuwan mulai melakukan observasi yang lebih detail dengan menggunakan teleskop dan kamera modern.
Perkembangan teknologi teleskop dan kamera yang semakin canggih memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan observasi supernova dengan lebih detail dan menemukan fenomena baru seperti supernova yang diakibatkan oleh kolaps neutron. Penemuan supernova juga membantu para ilmuwan dalam memahami evolusi bintang dan proses pembentukan elemen yang lebih berat dalam alam semesta.