100 tahun sejak publikasi teori relativitas umum Albert Einstein melihat perkembangan yang signifikan dari pemahaman teori, identifikasi sumber astrofisika potensial dari gelombang gravitasi yang cukup kuat dan pengembangan teknologi kunci untuk detektor gelombang gravitasi. Pada tahun 2015, sinyal gelombang gravitasi pertama terdeteksi oleh dua instrumen LIGO Lanjutan AS. Pada tahun 2017, detektor Advanced LIGO dan European Advanced Virgo menunjukkan koalesensi bintang neutron biner yang juga terlihat di seluruh spektrum elektromagnetik. Bidang astronomi gelombang gravitasi baru saja dimulai, dan Peta Jalan perkembangan masa depan ini mensurvei potensi pertumbuhan bandwidth dan sensitivitas detektor gelombang gravitasi masa depan, dan membahas hasil sains yang diharapkan datang dari instrumen yang akan datang.
Gelombang gravitasi adalah 'riak' dalam ruang-waktu yang disebabkan oleh beberapa proses paling keras dan energik di alam semesta. Albert Einstein meramalkan keberadaan gelombang gravitasi pada tahun 1916 dalam teori relativitas umumnya. Matematika Einstein menunjukkan bahwa objek percepatan masif (seperti bintang neutron atau lubang hitam yang mengorbit satu sama lain) akan mengganggu ruang-waktu sedemikian rupa sehingga 'gelombang' ruang-waktu bergelombang akan merambat ke segala arah menjauh dari sumbernya. Riak kosmik ini akan bergerak dengan kecepatan cahaya, membawa informasi tentang asal-usulnya, serta petunjuk tentang sifat gravitasi itu sendiri.
Gelombang gravitasi paling kuat tercipta saat benda bergerak dengan kecepatan sangat tinggi. Beberapa contoh peristiwa yang dapat menyebabkan gelombang gravitasi adalah:
1. ketika sebuah bintang meledak secara asimetris (disebut supernova )
2. ketika dua bintang besar mengorbit satu sama lain
3. ketika dua lubang hitam mengorbit satu sama lain dan bergabung
sumber :
1. Ligo caltech https://www.ligo.caltech.edu/page/what-are-gw
2. Nature https://www.nature.com/articles/s42254-021-00303-8
3. Nasa https://spaceplace.nasa.gov/gravitational-waves/en/