Rangkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian listrik dengan arus stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu. Besaran besaran utama yang menjadi perhatian dalam listrik arus searah adalah kuat arus (I) dan beda tegangan (V) yang bekerja pada komponen resistif dengan sumber arus/tegangan konstan. Pembahasan dalam rangkaian arus DC berupa analisis* rangkaian, yaitu mencari hubungan antar variabel komponen rangkaian dengan menggunakan hukum-hukum dasar tertentu (Sumarna).
Arus searah adalah arus yang timbul karena muatan listrik mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Muatan listrik tetap berada pada jalur tersebut, dan tidak pernah kembali ke tempat asalnya (Silmi.kompas).
Arus DC adalah arus listrik yang memiliki arah konstan (searah) dalam perambatannya. Arus yang sering disebut juga dengan arus lemah ini memiliki bentuk setengah gelombang saja, gelombang atas maupun bawah (Muh al almin) .
Dalam arus searah digunakan rangkaian hambatan tertutup dengan sumber tegangan yang konstan dan arus. Dalam penerapannya George Ohm seorang fisikawan jerman mengemukakan bahwa
“Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar atau hambatan besarnya sebanding dengan beda potensial atau tegangan antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan itu bisa dituliskan sebagai berikut yaitu I ∞ V".
Dengan pernyataan tersebut secara matematis ditulis sebagai berikut :
Dengan satuan teganan adalah volt, Kuat arus ampere dan hambatan sendiri adalah ohm.Berikut ini ditunjukkan grafik arus terhadap waktu dari listrik arus searah DC
sumber :
Sumarna : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/drs-sumarna-msi-meng/bahan-kuliah-listrik-arus-searah.pdf
silmi nurul : https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/06/154514069/arus-searah-dc-pengertian-dan-alat-elektronik-yang-menggunakannya
Amin : https://muh-amin.com/rangkaian-listrik-dc-seri-paralel-dan-hukum-kirchoff/