Menjadi Guru Pencetak Umar bin Abdul Aziz.Sebentar lagi tanggal 28 November, kalo di Indonesia diperingati sebagai HUT PGRI atau lebih dikenal sebagai hari guru nasional. Guru atau Pendidik sangat memegang peranan penting, sebagus apapun sistem pendidikannya jika pendidik yang menyampaikan tidak tepat dan maka hasilnya boleh jadi tidak sesuai harapan. Barusan dapat tulisan dari salah satu Ustadz favorit saya, beliau bernama ust, budi ashari Lc, pakar sejarah islam dan pendiri "kuttab alfatih- parenting nabawiya" kalo tidak salah. Salah satu ciri dari tulisan yang baik menurut saya adalah tulisannya tidak lekang oleh waktu salah satunya tulisan beliau berikut. Mari simak ulasannya mengenai pendidik.
Kebesaran seorang pendidik bisa dilihat dari hasil
didikannya. Dunia hingga hari ini belum bisa menduplikat pemimpin sesholeh dan
sehebat Umar bin Abdul Aziz. Dia adalah hasil dari perjalanan panjang sebuah
pendidikan.
Agar kita sadar bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah karya
besar para pendidiknya, perlu diketahui beberapa hal,
1. Ayah
dari Umar yaitu Abdul Aziz bin Marwan adalah seorang Gubernur Mesir yang
bertugas lebih dari 20 tahun. Sementara Umar bin Abdul Aziz besar dan menuntut
ilmu di Madinah, kota kelahirannya. Jadi keberadaan anak dan orangtua yang
berjauhan jelas memerlukan pengasuhan para pendidik yang istimewa.
2. Umar
bin Abdul Aziz bukan anak yang sudah mudah diatur sejak awal. Ada beberapa
kisah di masa kecilnya Umar yang menunjukkan bahwa gaya seorang anak pejabat
begitu lekat pada dirinya. Seperti menghabiskan waktu untuk bersolek yang
mengakibatkan terabaikannya kewajiban.
Juga kisah berikut ini,
Suatu saat Umar bin
Abdul Aziz ditanya: Bagaimana kisah pertama kali kamu menjadi baik?
Umar bin Abdul Aziz
menjawab: Suatu saat saya ingin memukul pembantu saya. Dia berkata kepada saya
(Hai Umar, ingatlah suatu malam yang paginya adalah hari kiamat)
Artinya, Umar bin Abdul
Aziz yang memang cerdas dan sesungguhnya sangat bersemangat belajar sejak awal
usianya, juga mempunyai celah-celah diri yang memerlukan seorang pendidik yang
mampu mengubahnya menjadi ledakan potensi yang dahsyat.
Salah seorang pendidik
Umar bin Abdul Aziz yang langsung diserahi oleh ayahnya adalah seseorang yang
bernama: Sholeh bin Kaisan.
Kita harus mengenal
Sholeh bin Kaisan. Sebagai petunjuk bagi para pendidik atau pengasuh generasi
yang diserahi amanah untuk mendidik anak orang lain. Beginilah pendidik yang
berhasil melahirkan pemimpin fenomenal tiada duanya di bumi ini!
Sholeh bin Kaisan
sebenarnya tadinya hanya seorang maula (mantan budak yang
dibebaskan) Bani Ghifar. Tapi begitulah, ilmu dan iman mengangkat seseorang.
Hingga para ahli sejarah dan ulama seperti adz-Dzahabi (dalam Siyar
a’lam an Nubala’ dan Tadzkiroh al Huffadz) menyebut Sholeh
bin Kaisan sebagai berikut:
Al Imam, Al Hafidz, Ats
Tsiqoh, salah satu ulama besar hadits. Sholeh mengumpulkan ilmu hadits, fikih
dan muruah (kewibawaan menjaga kehormatan diri).
Dia adalah salah seorang
ulama besar Kota Madinah.
Sebutan Imam, Hafidz,
Tsiqoh adalah merupakan sebutan para ahli hadits yang menunjukkan tingkatan
ilmu yang sangat tinggi dan amanah serta kesholehan yang tidak diragukan.
Dari semua sifat mulia inilah maka para pendidik hari ini bisa belajar. Bahwa seorang pendidik harus benar-benar menghiasi dirinya dengan berbagai sifat mulai tersebut. Setidaknya ada 3 sifat yang ada pada gelar-gelar bagi Sholeh bin Kaisan, yang harus ada pada sifat para pendidik hari ini:
a. Ilmu yang mumpuni
b. Kesholehan yang tidak
diragukan
c. Muruah (sebuah sifat
yang menjaga seseorang dari rusaknya citra, walau hal tersebut bukan dosa)
Sholeh bin Kaisan
diberikan Allah usia yang panjang. Menurut sebagian riwayat, Sholeh meninggal
dengan usia lebih dari 100 tahun. Meninggal setelah tahun 140 H.
Dengan usia yang panjang
itulah, dia bisa menyaksikan hasil didikannya yaitu Umar bin Abdul Aziz saat
menjadi Khalifah hingga Umar meninggal tahun 101 H.
Umar bin Abdul Aziz yang
telah merasakan hasil didikan dalam dirinya yang telah ditempa oleh Sholeh bin
Kaisan, maka Umar juga menitipkan anak-anaknya agar dididik juga oleh Sholeh
bin Kaisan.
DR. Ali Ash Shallaby
menjelaskan hal ini,
“Seorang guru atau
pendidik terhitung sebagai salah satu ruang sudut dalam proses pengajaran. Umar
bin Abdul Aziz telah memilih pendidik bagi anak-anaknya dari orang terdekatnya,
sangat dikenalnya dan sangat dipercayainya.” (Lihat buku: Umar ibn
Abdil Aziz)
Orang itu adalah Sholeh
bin Kaisan. Penjelasan ini selain menjadi pelajaran bagi para pendidik, juga
menjadi wejangan bagi para orangtua yang mau menitipkan anak-anaknya dalam
pendidikan. Umar bin Abdul Aziz sebagai seorang ayah menitipkan pendidikan dan
pengasuhan anaknya kepada orang yang dikenalnya betul dari semua sisi juga
sangat dipercayainya.
Para pendidik –arsyadakumullah
(semoga Allah membimbing antum semua)-, menjadi guru ataupendidik generasi
bukanlah sekadar sebuah profesi yang dengannya seseorang mendapatkan uang.
Tetapi ini adalah amal mulia yang membanggakan di sisi Allah.
Belajarlah dari Sholeh
bin Kaisan. Seorang pendidik dengan keilmuwan yang tak diragukan. Jangan
berhenti belajar ketika telah menjadi guru. Karena inilah masalah yang sering
dijumpai dari para guru. Peningkatan ilmu hampir tidak terlihat saat telah
menjadi seorang guru.
Belajarlah dari Sholeh
bin Kaisan. Seorang pendidik dengan kesholehan diri yang tidak meragukan lagi.
Karena anak didik kita tidak hanya mendengarkan ilmu yang disampaikan. Tetapi
juga melihat gerak-gerik para guru. Kesholehan guru adalah sesuatu yang tidak
terajarkan tetapi tertanamkan pada anak. Inilah bahayanya para pendidik dengan
ketidakjelasan moral. Bagaimana jadinya generasi ini, tanpa pendidik yang
sholeh.
Belajarlah dari Sholeh
bin Kaisan. Seorang pendidik yang menghiasi dirinya dengan kewibawaan seorang
ahli ilmu. Dia menjaga dirinya bukan saja dari dosa. Tetapi juga dari berbagai
hal yang akan mencederai kewibawaan dirinya sebagai ahli ilmu. Bisa jadi bukan
dosa, tetapi karena perbuatan itu maka jatuhlah harga diri seorang guru. Maka
apalah jadinya anak-anak, jika para pendidik telah jatuh harga dirinya di
hadapan orangtua murid dan anak-anak.
Dicari pendidik seperti
Sholeh bin Kaisan!
Untuk melahirkan anak
didik seperti Umar bin Abdul Aziz! Menjadi Guru Pencetak Umar bin Abdul Aziz
http://www.parentingnabawiyah.com/index.php/artikel--keluarga/guru-parenting-nabawiyah/57-pendidik-seperti-sholeh-bin-kaisan-pencetak-umar-bin-abdul-aziz
Tags
pendidikan