Validitas dan reliabilitas. Seringkali saat melakukan evaluasi pembelajaran atapun hendak mengukur kemampuan siswa. Guru atau peneliti menggunakan instrumen tes. Baik berupa wawancara maupun tertulis. Lantas bagaimanakah tes-instrumen yang baik? Tes yang baik dapat mengukur keadaan sebenarnya dari populasi dan jika di gunakan di waktu dan tempat berbeda hasilnya akan relatif sama. Hal ini berkaitan denan validitas dan reliabilitas tes. Yuk mari disimak !
a. Validitas
Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah intrumen
dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tetap (Misbahuddin
& Hasan, 2014: 303).
Pengujian validitas
instrumen yang akan dilakukan adalah :
1)
Validitas Konstruk
Pengujian validitas kontrak digunakan pendapat para ahli (judgment
experts) (Sugiyono, 2016: 177).
2)
Validitas butir
Sebuah insturmen memiliki validitas tinggi, apabila butir-butir yang
membentuk istrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen tersebut (Misbahuddin & Hasan, 2014: 304). Setelah
dilakukan validasi konstruk instrumen tes akan di uji coba di sekolah agar
didapat validitas butir. Uji coba akan dilakukan disekolah tempat penelitian
dilakukan. Namun, bukan kelas yang dijadikan sampel.
Proses kerja menentukan
validitas butir menurut Misbahuddin & Hasan (2014)
adalah sebagai berikut :
1)
Tentukan skor tiap butir dan skor total (jumlah skor seluruh butir);
2)
Skor butir sebagai nilai X dan skor total sebagai nilai Y; dan
3) Tentukan indeks validitas setiap butir dengan mengorelasikan skor setiap
butir (X) dengan skor total (Y).
Rumus korelasi yang
digunakan adalah rumus korelasi Pearson, sebagai berikut :
Keterangan :
X = Jumlah skor tiap butir
Y = Jumlah skor total
n = Banyaknya sampel
Penghitungan persamaan tersebut akan digunakan program Microsoft Exel.
Pedoman penskoran yaitu
apabila jawaban benar maka diberikan skor 1 (satu) dan jika jawaban salah
diberikan skor 0 (nol). Dalam menentukan suatu soal memiliki nilai kevalidan
akan ditentukan dengan melihat harga r dan diinterpretasikan, dengan rincian
sebagai berikut :
-
Antara 0,800 sampai 1,00 : Sangat
Tinggi
-
Antara 0,600 sampai 0,800 : Tinggi
-
Antara 0,400 sampai 0,600 : Cukup
-
Antara 0,200 sampai 0,400 : Rendah
-
Antara 0,00 sampai 0,200 : Sangat
Rendah
(Arikunto, 2013: 89)
b. Reliabilitas
Realiabilitas adalah
tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen (Misbahuddin & Hasan, 2014: 298). The
tendency toward consistency found in repeated measurements of the same
phenomenon (Carmines & Zeller, 1987) . Instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2016: 173).
Pada penelitian ini tes
diagnostik akan dilakukan pengujian reliabilitas terlebih dahulu. Kemudian
dilakukan penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richarson 20 (KR20).
Rumus dari KR20 adalah
sebagai berikut :
Keterangan :
r =
Reliabilitas tes secara keseluruhan
p =
Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi
subjek yang menjawab item dengan salah
(q= 1-p)
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan
q
N = Banyaknya item
S = Standar Deviasi dari tes
(Arikunto, 2013: 115)
Standar deviasi kuadrat atau varians dapat dicari dengan
rumus
S = Standar Deviasi
X = Jawaban aitem yang benar
N = Banyaknya subjek pengikut tes
(Arikunto, 2013: 112)
penghitungan persamaan
tersebut r dan S akan digunakan program Microsoft Exel.
Referensi :
Untuk referensi lengap
mengenai tulisan ini dan Validitas dan reliabilitas silahkan hubungi khairuljalil@gmail.com
atau tinggalkan komentar