PhET. Pembelajaran MIPA umumnya dapat dilakukan dengan eksperimen. Tapi, karena biasanya disekolah alat-alat laboratorium tidak cukup memadai. Guru atau siswa kesulitan dalam melakukan praktikum-eksperimen. Seiring berkembangnya teknologi, memberi dampak yang besar pula pada dunia pendidikan. Kegiatan eksperimen dapat dilakukan secara virtual baik menggunakan komputer maupun telepon pintar. Salah satu simulasi yang hingga saat ini masih menjadi primadona adalah PhET.
Physics education technology project (PhET) merupakan simulasi interaktif yang dikembangkan oleh Universitas Colorado di
boulder amerika serikat. PhET dapat diperoleh secara gratis di https://phet.colorado.edu, The PhET tools are designed to: support an interactive approach, employ dynamic feedback, follow a
constructivist approach, provide a creative a workplace, make explicit otherwise
inaccessible models or phenomena, and constrain students productively (Finkelstein, et al., 2006) .
The PhET project
(http://phet.colorado.edu) has developed more than 80 interactive simulations. These cover
various topics in physics and real-world applications, such as the greenhouse effect and
lasers. There are 16 simulations on chemistry topics, as well as several simulations for
math, biology, and earth science (Wieman, et al., 2008).
Penggunaan
PhET pada pembelajaran sudah banyak dilakukan oleh peneliti, berdasarkan data
dari laman https://phet.colorado.edu telah
dilakukan penelitian sebanyak 19 penelitian. PhET sims to be very
effective in lecture, in class activities, lab and homework. They are designed
with minimal text so that they can easily be integrated into every aspect of a
course (Team PhET). Salah satu keunggulannya PhET
merupakan simulasi interaktif yang berbantuan riset. In PhET simulations, the visual display and direct interaction help
answer students’ questions and develop their understanding (Wieman, et al., 2008).
PhET programs are specifically designed to engage students in active learning and provide
a rich environment in which they can construct a robust conceptual understanding of physics through
exploration. Each simulation provides an animated, interactive, and game-like environment that is appealing to students and invites them
to interact and explore in an open-style play area. All interface controls are the result of substantial testing to
ensure that they are simple and intuitive (Wieman, et
al. 2008).
Simulasi juga
menyediakan instrumen pengukuran seperti penggaris, stopwatch, voltmeter dan
termometer untuk mendorong adanya eksplorasi kuantitatif. Pada saat alat-alat
ukur digunakan secara interaktif, hasil pengukuran akan langsung ditampilkan
atau dianimasikan. Hal ini secara efektif akan menggambarkan hubungan sebab
akibat dan merepresentasikan parameter percobaan (Wuryaningsih & Suharno, 2014).
Kelebihan dari simulasi PhET yakni dapat
dijadikan suatu pendekatan pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan dan interaksi
dengan siswa, mendidik siswa agar memiliki pola berpikir konstruktivisme,
dimana siswa dapat menggabungkan pengetahuan awal mereka dengan temuan-temuan
virtual dari simulasi yang dijalankan, membuat pembelajaran lebih menarik
karena siswa dapat belajar sekaligus bermain pada simulasi tersebut, dan memvisualisasikan
konsep-konsep IPA dalam bentuk model (Sari, Lutfi, & Qosyim, 2013) .
Spesifikasi umum sitem agar dapat
menjalankan PhET berdasarkan website https://phet.colorado.edu/en/help-center/running-sims/general adalah
sebagai berikut :
1)
Simulasi
berbasis HTML5
Ipad : Sistem operasi minimum iOS 9+ Safari. Jenisnya
ipad2 atau keluaran terbaru.
Android: Direkomendasikan menggunakan
aplikasi google crhome dan minimal android 4.1+
Chromebook: Versi terbaru dari google
crhome dan semua versi chromebooks
Windows Systems : Microsoft Edge dan
Internet Explorer 11, versi terbaru dari Firefox, versi terbaru dari Google
Chrome.
Macintosh Systems: OS 10.9.5 atau yang
terbaru , Safari 9+, versi terbaru dari Firefox, versi terbaru dari Chrome.
Linux
Systems: Tidak secara resmi dapat dijalankan.
2)
Simulasi berbasis Java dan Flash
Sistem operasi Windows : Windows 10, 8.1, 7
RAM : 256 MB
Browsers : Microsoft Edge and Internet Explorer 11,
Firefox, Chrome
Versi terakhir dari Java
Sistem
operasi Macintosh : Mac OS X 10.9.5+
Administrator privileges for installation.
Browser 64-bit (Safari,
Firefox, or Chrome for example) diperlukan untuk menjalankan Oracle Java di Mac
OS X.
Versi terakhir dari Java
Sitem Operasi Linux : Oracle Linux 5.5+1
Oracle Linux 6.x (32-bit), 6.x
(64-bit)2
Oracle Linux 7.x (64-bit)2
Red Hat Enterprise Linux 5.5+1,
6.x (32-bit), 6.x (64-bit)2
Ubuntu Linux 12.04 LTS, 13.x
Suse Linux Enterprise Server
10 SP2+, 11.x
Browsers: Firefox, Chrome
Versi terakhir dari java
3) Ukuran dari simulasi
gelombang pada tali sebesar 952 kb dengan jenis simulasi berbasis HTML5
Daftar Referensi :
Finkelstein, N., Adams, W.,
Keller, C., Perkins, K., Wieman, C., & The Physics Education Technology
Project Team. (2006). High-Tech Tools for Teaching Physics: the Physics
Education Technology Project. the Journal of Online Teaching and Learning,
1-27.
Sari, D. P., Lutfi, A., &
Qosyim, A. (2013). Uji Coba Pembelajaran IPA Dengan LKS Sebagai Penunjang Media
Virtual PhET Untuk Melatih Keterampilan Proses Pada Materi Hukum Archimedes. Jurnal
Pendidikan e-Pensa, 15-20.
Wieman, C., Wendy K, A., &
Katherine K, P. (2008). PhET: Simulations that enhance learning. Science,
682-683.
Wuryaningsih, R., & Suharno. (2014).
Penerapan Pembelajaran Fisika dengan Media Simulasi PhET pada Pokok Bahasan
Gaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA SMPN 6 Yogyakarta. Prosiding
Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY (hal. 400-402). Yogyakarta:
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY
PhET
PhET