Pesawat ulang alik - pinterst.com |
Konsep Dasar Bernoulli dan Penurunan Persamaannya. Mengapa pesawat yang besar dan berat bisa terbang. Apa karena ia mampu meniru burung, bukankah pesawat tidak bisa mengepakkan sayapnya? Hal ini akan kita bahas dengan konsep fisika. Ingat belajar fisika tidak hanya soal rumus dan hitung-hitungan tetapi juga soal konsep dan teori.
Dari konsep fluida statis diperoleh bahwa tekanan fluida sama pada setiap titik yang memiliki ketinggian yang sama. Dan dari konsep fluida dinamis diperoleh bahwa banyaknya fluida yang mengalir melalui pipa kecil maupun besar adalah sama. Dari kedua konsep tersebut, diperoleh bahwa aliran fluida pada pida kecil kecepatannya lebih besar dibanding aliran fluida pada pipa besar. Dan tekanan fluida paling besar terletak pada bagian yang kecepatan alirannya paling kecil, dan tekanan paling kecil terletak pada bagian yang kelajuannya paling besar. Pernyataan ini dikenal dengan azaz Bernoulli.
Bernoulli mengungkapkan prinsip tentang fluida dinamis dengan mengamati peristiwa pintu rumah yang tertutup yang disebabkan oleh angin yang bertiup kencang di luar rumah d meskipun daun pintu berada di dalam rumah. Hal tersebut disebabkan oleh kecepatan angin di luar rumah lebih besar dibandingkan kecepatan angin di dalam rumah. Perbedaan kecepatan angin mempengaruhi tekanan udara di dalam rumah. Ketika tekanan di dalam rumah lebih besar daripada di luar rumah, pintu rumah akan terdorong dan tertutup. Begitu pula dengan peristiwa terangkatnya atap rumah oleh angin puting beliung, dapatkah anda menjelaskan mengapa peristiwa tersebut terjadi?
Untuk mendapatkan persamaan umum bernoulli dapat meninjau gambar berikut ini
Image by priyahitajuniarfan.wordpress.com |
∆kita gunakan teorema kerja energi pada fluida yang mula-mula berada antara titik 1 dan 2, setelah beberapa waktu, maka fluida akan berpindah sepanjang pipa dan akan berada diantara daerah 1’ dan 2’. Dari 2 sketsa gambar tersebut satu-satunya perubahan adalah dibagian yang diarsir. Misalkan ∆m = ρ. ∆V adalah massa fluida ini. Efek neto pada fluida ini dalam waktu ∆ t adalah massa fluida m terangkat dari ketinggian awal Y1 ke ketinggian akhir Y2 dan kelajuannya bertambah dari v1 menjadi v2. Maka akan terjadi perubahan energi potensial grativasi pada massa ini adalah :
∆Ep = ∆ m.g.y2 - ∆m. g. y1 = ρ. ∆ V g (y2-y1)
Dan perubahan energi kinetiknya adalah
∆Ek = ½ (∆m )v22- ½ (∆m )v12= ½ ρ∆V (v22- v12)
Fluida yang mengikuti massa fluida ∆m dalam pipa (dibagian kirinya) memberikan gaya padanya kekanan yang besarnya F1 = P1. A1 dengan P1 adalah tekanan pada titik 1. Gaya ini melakukan kerja
W1 = F1 .∆x1 = P1. A1 . ∆x1 = P1.∆V
Pada saat yang sama, fluida yang mendahuluinya (dikanan) memberikan gaya F2 = P2. A2 padanya kekiri. Gaya ini melakukan kerja negatif karena berlawanan dengan gerakan :
W2 = -F2 .∆x2 = - P2. A2. ∆x 2 = - P2.∆V
Kerja total yang dilakukan gaya-gaya ini adalah
Wtotal = W1 - W2 =P1.∆V - P2.∆V
Menurut teorema kerja-energi memberikan
Wtotal = ∆Ep + ∆Ek
P1.∆V - P2.∆V = ρ. ∆V g (y2-y1) + ½ ρ∆V (v22- v12)
P1 - P2 = ρ. g y2 - ρ. gy1 + ½ ρ.v22- ½ ρ.v12
P1 + ½ ρ.v12+ ρ. gy1 = P2 + ρ. g y2 + ½ ρ.v22
Hasil ini dapat dinyatakan ulang sebagai :
P+ ½ ρ.v2+ ρ. gy = konstan
Persamaan bernoulli berlaku hanya pada aliran dalam keadaan tunak, no viskos, dimana energi mekaniknya kekal. Jika kita mengabaikan ketinggian maka kita akan mendapatkan persamaan baru yaitu :
P1 + ½ ρ.v12= P2 + ½ ρ.v22
kita akan mendapatkan hasil yang penting bila kelajuan fluida bertambah maka tekanan akan turun
hal ini dapat kita tinjau dengan gambar sederhana berikut ini :
Jika A1.V1 = A2.V2 , karena A1>A2 Maka V1 < V2
Jika V1< V2 di substitusika ke persamaan
P1 + ½ ρ.v12= P2 + ½ ρ.v22 maka P1 > P2
Kesimpulan :
Tekanan (P) pada suatu titik yang dialiri fluida berbanding terbalik dengan kecepatan (V) fluida mengalir. Jika kecepatan besar maka tekanan fluida mengecil begitu sebaliknya.
evaluasi :
Coba jelaskan mengapa pesawat terbang bisa naik dan bisa turun ?
Bagaimana? sudah paham mengenai Konsep Dasar Bernoulli dan Penurunan Persamaannya
Bagaimana? sudah paham mengenai Konsep Dasar Bernoulli dan Penurunan Persamaannya
Referensi :
Paul A. tipler Fisika jilid I